Apa makna pesan yang tertinggal di dinding?
Psikolog Retno Lelyani Dewi menduga kuat korban ibu dan anak yang ditemukan meninggal di dalam rumah itu “telah menyiapkan diri mati” di sana.
Dugaannya merujuk pada kondisi tempat tinggal yang terkunci dari dalam dan pesan yang diduga ditinggalkan korban bernama Indah Hayati di dinding.
Pesan tersebut berisi: “Jika kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari https://resultadosemponto.com/ Ciamis yang foto bersamamu itu. Dipakai di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke-1 mu yang namanya Leony…”
Pesan lainnya tertulis: “Aku minta rumah ini diwakafkan untuk masjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan masjid di tempat ini berati sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga…. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi masjid atas kematian saja.”
Dalam pesan tersebut, Retno menduga korban sedang merasakan kekecewaan, kemarahan, dan kesedihan yang harus ditanggungnya sendiri.
Entah akibat dikhianati, merasa tidak dipedulikan lagi oleh suaminya, atau ditinggalkan, klaim Retno.
Hal lain yang menguatkan dugaannya bahwa korban bernama Indah “telah menyiapkan diri meninggal” adalah di pesan tersebut dia berharap kematiannya bisa diimbangi atau dimaafkan dengan mendapatkan pahala wakaf.
“Dari tulisan itu tersirat dia menyiapkan diri untuk meninggal dan dia tahu implikasi meninggal kalau di ajaran Islam enggak boleh bunuh diri, karena tidak akan diterima di akhirat…” ujar Retno kepada BBC News Indonesia, Kamis (01/08).
“Ketika berwakaf atas namanya, dia harap kematiannya bisa diimbangi dengan pahala wakaf.”
Misteri empat mayat tanpa kepala di Lampung: Apakah mereka korban pembunuhan berantai?
Siapa Lucy Letby, perawat yang dijuluki pembunuh berantai bayi paling keji di Inggris?
Retno mengatakan dalam beberapa kasus dugaan bunuh diri yang ia ketahui, ada pesan yang ditinggalkan korban. Mediumnya bisa kertas atau tulisan di dinding.
Beberapa korban yang disebutnya penuh kemarahan, meninggalkan pesan dengan tulisan tinta berwarna merah dan ditambahkan gambar menyerupai darah atau air mata.
Namun jika pesannya di dinding, perkiraannya, tujuan korban adalah untuk menyampaikan apa yang tak tersampaikan selama ini dan agar orang-orang mengetahui penderitaan yang dialaminya.
“Kita bayangkan seseorang mengakhiri hidup, tapi sebelumnya dia sempat menulis itu. Berarti itu adalah pesan yang tidak tersampaikan, atau pesan yang sudah tersampaikan tapi tidak digubris oleh suaminya,” imbuh Retno.
“Dan kenapa dia tulis di tembok? Kenapa tidak di kertas? Artinya dia ingin orang langsung membaca dan tahu penderitaan dia. [Orang yang menulis di tembok] adalah orang-orang yang saat hidupnya tidak punya kemampuan menyampaikan [isi hati dan pikirannya], jadi disimpan saja…”
“Jadi ketika mengakhiri hidup, yang paling gampang ditulis di tembok.”
Wowon dkk terdakwa pembunuhan berantai modus ‘penggandaan uang’ lolos dari hukuman mati
Kasus pembunuhan suami dan anak: Bisakah sinetron mendorong tindak kejahatan keji?
Adapun mengenai anak korban, Retno menduga emosionalnya terganggu akibat ketidakharmonisan orang tua serta kekecewaan pada sang ayah.